Kamis, 11 Juli 2013

Drama Korea

Sebagai orang yang hobi nonton drama korea, seringkali saya perhatikan ada kebiasaan atau sesuatu yang unik yang kerap muncul dibeberapa dialog, adegan atau scene dari drama korea yang telah saya tonton. Sesuatu yang unik tersebut akhirnya menjadi ciri khas tersendiri dari drama korea.
Beberapa yang saya anggap unik diantaranya adalah adegan tokohnya menggendong seseorang yang sakit, pingsan, terluka, atau mabuk. Adegan tsb saya temui hampir disemua drama korea. Mungkin kebiasaan orang korea yang menunjukkan mereka memiki empati terhadap orang lain yang memerlukan bantuan. Adegan ketika tokohnya menggendong teman yang mabuk, menggendong ibu yang sakit atau menggendong nenek yang pingsan. Wah, pantas ya aktor korea terlihat atletis, sebab disalah satu scene nya pasti ada adegan menggendong, berarti aktor korea secara fisik mereka kuat2 hehe…

Lalu adegan berkaraoke bersama dengan rekan kerja juga pasti kita temui ketika nonton drama korea. Menyanyi dan menari bersama yang kadang lagu yang dibawakan terdengar aneh di kuping kita seperti anak TK yang sedang bernyanyi riang hihihi…yah tapi lucu juga.  Mungkin itulah cara mereka bergembira bersama teman-teman dengan bernyanyi-nyanyi riang di karaoke.
Kebisaan unik yang tidak saya mengerti dan saya anggap lucu dan aneh adalah ketika pemerannya sedang kesal tidak mau menerima telpon lewat ponsel, maka dia akan membuka baterai ponsel tsb, bahkan kadang membuang baterainya hmmm apa maksudnya yah… Menurut saya aneh, kenapa gak dimatikan saja ponselnya atau di silent. Kenapa mesti membuka baterai segala sih hahaha…
Menonton drama korea membuat saya jadi tau kebiasaan orang korea kalau mencuci baju tanpa mesin cuci. Pasti ada adegan mereka mencuci baju dengan cara menginjak-injak cucian yang sudah direndam detergent dengan kaki didalam ember besar. Tapi uniknya adegan tsb kadang dibikin seromantis mungkin dengan memperlihatkan sepasang kekasih yang asyik menginjak-injak cucian hahaha…ada-ada saja mencuci baju sambil pacaran. Unik sekaligus lucu cara mencuci pun digambarkan lewat adegan drama.
Kadang-kadang dalam setiap drama korea kita diperlihatkan scene cara membuat kimchi sejenis asinan korea dan pembuatan arak, lengkap dengan proses fermentasinya. Oh ya ada lagi yang saya sering perhatikan mereka juga hobi makan kue beras. Kue beras yang digambarkan bentuknya bermacam-macam dan rasanya enak, bikin ngiler yang nonton aja hihi…
Kalau dari dialog antar pemainnya, saya perhatikan ada kalimat2 sejenis yang sering di ucapkan. Karena saya nontonnya yang sudah di dubbing ke dalam Bahasa Indonesia, nah ada kalimat2 yang menurut saya selalu diucapkan dalam beberapa dialognya. Kalimat tersebut adalah “Tak peduli seberapa kau mencintaiku….”,  “Tak peduli apa yang kau pikirkan……”, Tak peduli………(silahkan isi sendiri kalimat selanjutnya hihi). Lalu kalimat yang lainnya yang juga sering diucapkan dalam beberapa dialognya adalah “Asalkan kau disisiku…….”, “Asalkan kau tetap setia……”, Asalkan…., (lanjutkan sendiri deh kalimat selanjutnya  hehehe). Sedangkan  kata yang sering diucapkan untuk menegaskan sesuatu adalah “ …… Benarkah?”.
Nah kalau ini scene yang hampir ditemui di setiap drama korea. Pasti ada adegan pemainnya pergi berlibur ke pulau Jeju. Seperti yang saya temui di drama korea Secret Garden, miss Ripley, 49 days dan beberapa drama korea lainnya. Kita akan menyaksikan pemainnya berlibur ke pulau Jeju, kita juga jadi melihat seperti apakah keindahan pulau Jeju yang sering disebut dalam drama korea. Sehingga melalui drama korea mereka juga sekaligus membantu promosi wisata pemerintah korea juga ya dengan menampilkan adegan berlibur ke pulau Jeju.
Bagi saya pribadi hobi nonton drama korea bukan sekedar kerena alur ceritanya yang menarik, episode nya tidak bertele-tele dan pemerannya yang cantik dan ganteng alias bening2 hihi… tapi setidaknya dengan menonton drama korea saya jadi tau kebiasaaan atau budaya masyarakat korea. Saya bukan ingin membandingkan dengan sinetron kita karena saya merasa bukan orang yang berkompeten untuk membahasnya, rasanya sudah banyak yang membahas dan menulis tentang keprihatinan terhadap mutu sinetron kita termasuk pengamat pertelevisian.
Justru yang saya lihat dari sinetron kita bukannya menggambarkan budaya Indonesia sendiri, tapi budaya barat malah mungkin budaya india kali ya sesuai dengan asal produsernya dan gaya hidup yang ditampilkan lebih banyak menggambarkan perilaku masyarakat hedonis. Kalau dulu ada sinetron yang jalan ceritanya sangat merakyat  “Si Doel Anak Sekolahan” yang menggambarkan budaya Indonesia dengan kultur mayarakat betawi nya. Tapi sekarang jarang ada sinetron yang berkualitas, kalaupun ada hanya satu dua yang tayang,  seperti sinetron “Laskar Pelangi” yang diputar di SCTV beberapa waktu yang lalu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar